• gambar
  • gambar

Selamat Datang di Website UPT SMA NEGERI 11 TAKALAR | Terima Kasih Kunjungannya.

Pencarian

Kontak Kami


UPT SMA NEGERI 11 TAKALAR

NPSN : 40318948

Malolo, Desa Ko'mara Kec.Polut Kab. Takalar


[email protected]

TLP : +628124130129


          

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimana pendapat anda mengenai web sekolah kami ?
Sangat bagus
Bagus
Kurang Bagus
  Lihat

Statistik


Total Hits : 49201
Pengunjung : 27015
Hari ini : 64
Hits hari ini : 124
Member Online : 0
IP : 216.73.216.121
Proxy : -
Browser : Gecko Mozilla

Status Member

Internet dan Kemalasan Berpikir Peserta Didik dalam Pembelajaran




OPINI

Menurut Betsy Sparrow, Internet telah menjelma menjadi ingatan di luar otak manusia, bukan berarti internet membuat seseorang bodoh, tapi internet telah  mengubah cara mengingat seseorang. Bahkan sebuah penelitian membuktikan bahwa penggunaan mesin pencari jawaban di Internet bisa membuat otak manusia malas berpikir. Artinya, Internet telah mengubah cara pandang manusia untuk mengingat sebuah pengetahuan. Tanpa disadari manusia telah melemahkan otaknya dalam berpikir, sehingga kemampuannya dalam berpikir kritis tidak berkembang secara signifikan.

Hal tersebut pun dialami peserta didik di sekolah, mereka kehilangan kepercayaan diri untuk menjawab segala bentuk tantanagn dalam proses pembelajaran. Merasa banyak mengetahui padahal dangkal dalam pemahaman. Dengan mengandalkan mesin pencari jawaban yaitu “internet”, maka segala bentuk informasi sebagai sebuah pengetahuan dengan mudahnya diakses oleh peserta didik. Mereka lahir saat perkembangan internet mengalami kemajuan pesat, sehingga tidak mengherankan segala bentuk persoalan yang dialaminya pengaduannya selalu pada internet, pada akhirnya mereka mengalami ketergantungan.

Diantara dampak ketergantungan pada internet yang dialami peserta didik adalah mereka malas berpikir terutama dalam proses pembelajaran. Mereka telah menjadikan internet sebagai ujung tombak untuk menjawab segala bentuk tatangan dalam proses pembelajaran. Pada akhirnya sikap ketergantungan tersebut berdampak pada perkembangan berpikirnya. Pikirannya mengalami keterbatasan dalam memecahkan masalah. Contoh kasus ketika peserta didik mendapatkan tugas dari gurunya  biasanya penyelesaian bertumpu pada internet, kita perhatikan saja dalam proses pembelajaran sehari-hari, saat guru memberikan sebuah pertanyaan tentang topik tertentu atau memberikan tugas, mereka akan lebih memilih mencari jawaban di Internet melalui mesin pencari ketimbang memikirkannya sendiri sesuai dengan kemampuannya, lantas apakah kemampuan berpikir mereka akan berkembag ketika segala sesuatu prosesnya instan dari internet?, tentu ini yang menjadi problem dalam proses pembelajaran saat ini.

Ketika peserta didik lebih memilih bertanya kepada mesin pencari jawaban “internet” ketimbang mengingat pengetahuan yang dimilikinya, maka sungguh mereka telah kehilangan kepercayaan diri akan kemampuannya. Mereka kehilangan gairah untuk menemukan sendiri pengetahuan atau menganalisis sebuah persoalan untuk menemukan jawaban, ketergantungan pada internet membuat pikiran mereka tidak berkembnag dengan maksimal. Tentu saja jika hal ini dibiarkan terus-menerus tanpa inovasi pembelajaran maka kebodohan akan terus terpelihara.

 

(SYAHARUDDIN, S.Pd.I., M.Pd./Guru PAI)




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :





   Kembali ke Atas